Kamis, 30 Januari 2014


Jenis - Jenis Kabel yang Digunakan pada Koneksi Internet

Kabel UTP atau kabel unshielded twisted pair adalah kabel yang biasa digunakan untuk membuat jaringan atau network komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4) pasang kabel yang yang setiap pasangnya adalah kembar dengan ujung konektor RJ-45.
Type / Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair :
– Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon
- Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
- Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
- Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
- Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps.  
  • Ada 3 jenis Kabel UTP yg dibedakan dengan category (cat) :- UTP cat 3 untuk sistem 10Base-T (Standard Ethernet) dgn speed 10Mbps- UTP cat 5 untuk sistem 100Base-T (Fast Ethernet) dgn speed 100Mbps- UTP cat 5 Enhanced untuk sistem 1000Base-T (Gigabit Ethernet) dgn speed 1Gbps.Media Koneksi Sebagai media penghubung antar komputer, kita akan membutuhkan kabel. Karena jaringan di STT Telkom menggunakan hub atau switch, maka kabel yang dibutuhkan adalah UTP (Unshielded Twisted Pair).
  • Kabel UTP memiliki karakteristik:- Connector yg dipakai pada ujung kabel (semua jenis/category) UTP adalah RJ45- terdiri dari 4 pasang (pair) kabel yang dipilin (twisted)- 1 pasang untuk Tx (mengirim informasi) yaitu pada pin nomor 1 (TX+) & 2 (TX-)- 1 pasang untuk Rx (menerima informasi) yaitu pada pin nomor 3 (RX+) & 6 (RX-)- 2 pasang tidak terpakai (Not Connected), yg dpt digunakan untuk mengirim daya listrik (power over Ethernet) untuk mencatu perangkat yg ada di ujung kabel UTP- kabel straight: jika ujung A terkoneksi langsung dengan ujung B (TXA-TXB, RXA-RXB)- kabel cross: jika ujung A terkoneksi silang dengan ujung B (TXA-RXB, RXA-TXB)- kabel straight digunakan untuk menghubungkan komputer dengan hub (switch)- kabel cross digunakan untuk menghubungkan hub (switch) dengan hub (switch) lainnya- maksimum panjang kabel UTP yg dpt dipakai untuk menyalurkan informasi adalah 50mtr
cara pemasangan kabel utp
Pemasangan kabel UTP pada port RJ-45 tidak dapat digunakan urutan warna sembarangan. Untuk penggunaan tertentu, harus digunakan urutan warna yang berbeda karena sudah menjadi aturan. Apabila aturan itu diabaikan, maka koneksi akan gagal atau kurang maksimal.
Cara pemasangan kabel jaringan dengan media transmisi kabel UTP dibagi menjadi dua, yaitu :
- Straigh-Through
- Cross-Over

1. Straigh-Through

Kabel UTP dengan pemasangan straigh-through digunakan jika hubungan terjadi antara :
  1. Port Ethernet/FastEthernet Router dengan Port Ethernet yang terdapat di hub.
  2. Port Ethernet/FastEthernet Router dengan Port Ethernet/FastEthernet yang terdapat di switch.
  3. Network adhapter yang terpasang di PC dengan Port Ethernet di hub.
  4. Network adhapter yang terpasang di PC dengan port Ethernet/FastEthernet di switch.




2. Cross-Over

Pemasangan kabel UTP dengan cara cross-over digunakan jika hubungan terjadi antara :
- Switch dengan switch.
- Hub dengan switch.
- Hub dengan hub.
- Router dengan router.
- NetPC dengan PC secara langsung.



Setiap pin memiliki tugas dalam transmisi, dapat dilihat pada tabel berikut :
NoTugas Dalam Transmisi
1TD+ ( Data kirim + )       -> transfer data(+)
2TD- ( Data Kirim – )         -> transfer data(-)
3RD+ ( Data Terima + )    -> receive data(+)
4NC ( Tidak Dipakai )
5NC ( Tidak Dipakai )
6RD- ( Data Terima – )       -> receive data(-)
7NC ( Tidak Dipakai )
8NC ( Tidak Dipakai )

Cara memasang konektor RJ-45 ke ujung kabel UTP :
  • · Buka dan lepas pembungkus kabel UTP dengan menggunakan tang crimping.
  • · Urutkan wire sesuai dengan standar internasional.
  • · Rapikan dan ratakan ujung-ujung 8 wire yang telah diurutkan.
  • · Wire yang telah diurutkan dimasukkan ke dalam konektor RJ-45 dan pastikan urutannya tidak berubah.
  • · Pastikan bahwa ujung 8 wire yang dimasukkan mencapai bagian terdalam (ujung) konektor RJ-45.
  • · Kunci konektor RJ-45 dengan menggunakan tang crimping UTP.
  • · Hal yang sama dilakukan pada ujung kabel yang lain.
  • · Periksa koneksi kedua ujung kabel menggunakan UTP cable tester
KABEL STP
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pair kabel (empat kabel) yang masing-masing pair dipilin (twisted). Masing-masing kabel berupa kabel dengan inti kawat tembaga tunggal yang berisolator. Keempat kabel tersebut dibungkus dengan anyaman kabel serabut yang berfungsi sebagai pelindung dan grounding (shielded).
Sebagai pelindung luar adalah lapisan isolator yang merupakan kulit kabel. Kabel ini mampu mentransmisikan ata hingga 16 Mbps dengan jarak maksimal 100 meter.

Coaxial (Kabel Coaxial) 
kabel coaxial adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa pelindung dimana pelindung-pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai berikut :
  • Konduktor, berupa kabel tunggal atau kabel serabut yang merupakan inti dari kabel Coaxial. Bagian ini merupakan bagian kabel yang digunakan untuk transmisi data atau sebagai kabel data.
  • Isolator dalam, merupakan lapisan isolator antara konduktor dengan grounding, yang juga berfungsi sebagai pelindung kabel inti (konduktor).
  • Isolator luar, bagian berupa lapisan isolator yang juga merupakan kulit kabel.
Gambar di bawah ini menunjukan gambar penampang kable coaxial secara umum.

 
Ada beberapa tipe kabel coaxial yang digunakan dalam jaringan komputer, yaitu :
  • Coaxial RG-62A/U
  • Coaxial RG-58A/U (Thinnet)
  • Coaxial RG-8 (Yellow Cable / Thicknet)

a. Kabel Coaxial RG-62A/U

Kabel Coaxial RG-62A/U berupa kabel Coaxial kecil berwarna hitam dengan inti berupa kabel serabut. Ukuran kabel ini kurang lebih 0.25 inch (6 mm). Kabel coaxial ini mampu mentransfer data dengan kecepatan mencapai 2,5 Mbps, yang merupakan kecepatan yang cukup rendah rendah untuk sebuah komunikasi data dalam sebuah jaringan komputer, namun karena kemudahan instalasinya maka kabel ini banyak digunakan. Kabel ini mempunyai impedensi sebesar 93 ohm dan mampu mentransfer data sampai jarak 1000 feet pada topologi bus dan mencapai 2000 feet pada topologi star dengan menggunakan bantuan active hub.

b. Kabel Coaxial RG-58A/U (Thinnet) Baseband 

Kabel Coaxial RG-58A/U merupakan kabel coaxial kecil berwarna hitam mirip seperti kabel coaxial RG-62A/U. Kabel Coaxial RG-58A/U menggunakan inti kabel berupa kabel tembaga tunggal, namun ada juga yang menggunakan kabel serabut. Kabel ini memiliki impedensi sebesar 50 ohm. Kabel ini mampu menghubungkan hingga 30 simpul jaringan (node) dengan jarak maksimum mencapai 185 meter (607 feet).

c. Kabel Coaxial RG-8 (Yellow Cable / Thicknet) Broadband

Kabel Coaxial RG-8 ini berwarna kuning maka kabel ini sering disebut dengan Yellow Cable. Kabel coaxial ini memiliki ukuran fisik dua kali lebih besar dibanding kabel coaxial RG-58A/U , yaitu berdiameter 13 mm (0.5 inch). Namun demikian kabel ini memiliki nilai independensi sama dengan kabel coaxial RG-58A/U, yaitu sebesar 50 ohm. Kabel Coaxial ini mampu mentransmisikan data hingga jarak 500 meter tanpa perangkat tambahan repeater atau lainnya

FIBER OPTIC

Fiber optic merupakan salah satu jenis media transfer data dalam jaringan komputer. Sekilas bentuknya seperti sebuah kabel, namun berbeda dengan kabel lainnya karena media ini mentransfer data dalam bentuk cahaya. Untuk menggunakan fiber optic dibutuhkan kartu jaringan yang memiliki konektor tipe ST (ST connector). Kelebihan utama fiber optic dibandingkan dengan media kabel adalah dalam hal kecepatan transfer data yang cukup tinggi. Selain itu, fiber optic mampu mentransfer data pada jarak yang cukup jauh, yaitu mencapai 1 kilometer tanpa bantuan perangkat repeater. Fiber opti juga memiliki kelebihan dalam hal ketepatan dan keamanan transmisi data. Hal ini dimungkinkan karena fiber optic tidak terpengaruh oleh interferensi dari frekuensi-frekuensi liar yang mungkin ada disepanjang jalur transmisi.
Kelemahan fiber optic ada pada tingginya tingkat kesulitan proses instalasinya. Mengingat bahwa media ini mentransmisikan data dalam bentuk gelombang cahaya, maka tidak bisa menginstal media ini dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung. Di samping itu juga harus betul-betul terhindar dari kemungkinan terjadinya tekanan fisik pada media tersebut.

Fiber Optic Multi Mode

Jenis serat optik ini penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya terjadi melalui beberapa lintasan cahaya.
Fiber Optic Single Mode

Serat optik single mode atau mono mode mempunyai diameter inti (core) yang sangat kecil 3 – 10 mm, sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya

Network Interface Card (NIC)

Network Interface Card adalah kartu maksudnya papan elektronik yang ditanam pada setiap komputer yang terhubung ke jaringan. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dari suati NIC tipe kartu, jenis protokol dan tipe kabel yang didukungnya. Ada dua macam tipe kartu, yaitu PCI dan ISA.
Dari sisi protokol, jenis protokol yang saat ini paling banyak digunakan adalah Ethernet dan Fast Ethernet, yang lainnya IBM Token Ring dan ARCNet. Dalam memilih kartu harus menyesuaikan dengan tipe kabel yang telah / akan dipasang. Jika dirangkum dari ciri-ciri yang menentukan tipe kartu adalah kombinasi sebagai berikut :
  • PCI ( UTP )
  • PCI ( UTP – BNC )
  • PCI Combo ( UTP – BNC – AUI )
  • ISA ( UTP )
  • ISA ( UTP – BNC )
  • ISA Combo ( UTP – BNC – AUI )

MEMBUAT KABEL UTP STRAIGHT & CROSS


Kabel straight
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya.
Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai  sesuai  standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
  • Menghubungkan antara computer dengan switch
  • Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
  • Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
  • Menghubungkan switch ke router
  • Menghubungkan hub ke router
Kabel cross over
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalahsusunan standar kabel cross over.
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
  • Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  • Menghubungkan 2 buah switch
  • Menghubungkan 2 buah hub
  • Menghubungkan switch dengan hub
  • Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.

Membuat kabel Straight dan Cross Over
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu
  • kabel UTP
  • Connector RJ-45
  • Crimping tools
  • RJ-45 LAN Tester
contoh gambarnya seperti dibawah ini :
Kabel UTP Tipe Straight
Sekarang akan kita bahas cara pemasangannya. Yang pertama adalah cara memasang kabel UTP tipe straight. Untuk itu, lakukan langkah-langkah berikut:
  1. Kupas ujung kabel sekitar 2 cm, sehingga kabel kecil-kecil yang ada didalamnya kelihatan.
  • Pisangkan kabel-kabel tersebut dan luruskan. Kemudian susun dan rapikan berdasarkan warnanya yaitu Orange Putih, Orange, Hijau Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Coklat Putih, dan Coklat. Setelah itu potong bagian ujungnya sehingga rata satu sama lain.
Susunan kabel UTP tipe straight bisa Anda lihat pada gambar di bawah:

Setelah kabel tersusun, ambil Jack RJ-45. Seperti yang saya katakan tadi Jack ini terdiri dari 8 pin. Pin 1 dari jack ini adalah pin yang berada paling kiri jika posisi pin menghadap Anda. Berurut ke kanan adalah jack 2, 3, dan seterusnya.
 






Kemudian masukkan kabel-kabel tersebut ke dalam Jack RJ-45 sesuai dengan urutan tadi yaitu sebagai berikut:
    • Orange Putih pada Pin 1
    • Orange pada Pin 2
    • Hijau Putih pada Pin 3
    • Biru pada Pin 4
    • Biru Putih pada Pin 5
    • Hijau pada Pin 6
    • Coklat Putih pada Pin 7
    • Coklat pada Pin 8.
Masukkan kabel tersebut hingga bagian ujungnya mentok di dalam jack.







Masukan Jack RJ-45 yang sudah terpasang dengan kabel tadi ke dalam mulut tang crimping yang sesuai sampai bagian pin Jack RJ-45 berada didalam mulut tang. Sekarang jepit jack tadi dengan tang crimping hingga seluruh pin menancap pada kabel. Biasanya jika pin jack sudah menancap akan mengeluarkan suara “klik”.
Sekarang Anda sudah selesai memasang jack RJ-45 pada ujung kabel pertama. Untuk ujung kabel yang kedua, langkah-langkahnya sama dengan pemasangan ujung kabel pertama tadi. Untuk itu, ulangi langkah-langkah tadi untuk memasang Jack RJ-45 pada ujung kabel yang kedua.
Kalau sudah kemudian kita test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1  atau belum.lihat gambar di bawah ini:








Kabel UTP Tipe Cross
Cara memasang kabel UTP tipe straight sudah saya jelaskan tadi. Sekarang saya bahas mengenai cara memasang kabel UTP tipe cross. Cara pemasangan kabel UTP tipe cross hampir sama dengan memasang kabel UTP tipe straight. Mengenai teknis pemasanganya sama seperti tadi. Perbedaanya adalah urutan warna kabel pada ujung kabel yang kedua. Untuk ujung kabel pertama, susunan kabel sama dengan susunan kabel UTP tipe straight yaitu:
    • Orange Putih pada Pin 1
    • Orange pada Pin 2
    • Hijau Putih pada Pin 3
    • Biru pada Pin 4
    • Biru Putih pada Pin 5
    • Hijau pada Pin 6
    • Coklat Putih pada Pin 7
    • Coklat pada Pin 8.
Untuk ujung kabel yang kedua, susunan warnanya berbeda dengan ujung pertama. Adapaun susunan warnanya adalah sebagi berikut:
  • Hijau Putih pada Pin 1
  • Hijau pada Pin 2
  • Orange Putih pada Pin 3
  • Biru pada Pin 4
  • Biru Putih pada Pin 5
  • Orange pada Pin 6
  • Coklat Putih pada Pin 7
  • Coklat pada Pin 8.
Hasil akhir kabel UTP tipe cross akan seperti ini:

Kesimpulannya adalah jika Anda memasang kabel UTP tipe straight maka susunan warna pada kedua ujung kabel adalah sama. Sedangkan cara pemasangan UTP tipe cross, susunan warna ujung kabel pertama berbeda dengan unjung kabel kedua. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyala semua setiap led dari nomor 1 sampai 8.lihat gambar di bawah ini :
Cara Membuat File HTML dengan Notepad 


Untuk belajar membuat HTML, anda membutuhkan 2 buah program aplikasi yaitu HTML editor dan web browser. Untuk HTML Editor, anda dapat menggunakan yang paling mudah dan mungkin sudah ada di komputer anda yaitu Notepad. Sedangkan untuk browser, silahkan nanti gunakan Internet Explorer atau Mozilla Firefox yang mungkin juga sudah ada di komputer anda.
Jadi saat ini kita bisa langsung mempraktekkan bagaimana cara membuat HTML dari yang paling dasar. Notepad nantinya akan kita gunakan mengetikkan kode-kode atau tag HTML. Sedangkan web browser atau biasa disebut “browser” saja, akan kita gunakan untuk melihat hasil halaman HTML yang sudah kita buat. Langsung saja kepada praktek cara membuat HTML dasar, silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini.
Buka aplikasi Notepad di komputer anda lalu ketikkan kode HTML berikut ini :

1<html>
2<head>
3<title>Belajar HTML</title>
4</head>
5<body>
6Hallo, selamat belajar HTML.
7</body>
8</html>
Catatan : Nomor yang muncul di setiap baris tidak perlu anda ketik, itu hanya tampilan untuk menunjukkan nomor baris kode yang ada. Jadi ketikkan seperti gambar berikut ini :

Selanjutnya silahkan klik menu File-Save As untuk menyimpan file yang anda buat. Simpan dokumen/file diatas dengan nama “latihan.html”. Pastikan anda mengetikkan “latihan.html” (tanpa tanda petik) ketika menyimpan, karena jika tidak maka file yang tersimpan otomatis menjadi file dengan ektension “txt”.

Kemudian tutup aplikasi Notepad anda. Lalu buka windows explorer dan cari dimana file tadi anda simpan. Jika sudah ditemukan, silahkan buka file HTML tersebut dengan cara memilih dan klik double.

Jika sudah benar, maka seharusnya file tersebut otomatis akan dibuka dengan menggunakan aplikasi browser yang ada di komputer anda seperti Internet Explorer atau Mozilla Firefox. Dan jika menggunakan Firefox tampilan akan menjadi seperti berikut.

Sampai disini anda diharapkan sudah mampu dan mengerti tentang bagaimana cara membuat HTML. Artinya anda tahu dimana mengetikkan kode HTML lalu menyimpannya dan bagaimana cara melihat tampilan HTML yang anda buat melalui browser. Selanjutnya anda tinggal mengikuti tutorial HTML dan begitu melihat contoh kode HTML yang diberikan maka anda tahu bagaimana mencobanya.
Pada tahap belajar HTML yang lebih jauh, anda dapat menggunakan software editor HTML seperti Dreamweaver. Dengan menggunakan editor yang memang khusus untuk HTML, anda akan banyak dipermudah karena tersedia berbagai bantuan untuk membuat HTML yang lebih kompleks.
Membuat website landing page dengan scroll perhalaman dengan menggunakan jquery akan kita bahas pada tutorial kali ini.
Model website yang akan dibuat ini bisa digunakan untuk website company profile, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan, Desain website di demo ini mungkin akan kelihatan seperti website dengan tema flat design, karena warna yang digunakan memang mirip dengan warna-warna yang biasa digunakan dalam flat design, warna yang digunakan di demo yang akan kita buat diambil dari warna-warna yang ada di logo tutorial-webdesign.com
one page scroll
Tampilan yang akan dibuat
Inspirasi
Apa yang akan kita buat ini sebenarnya terinspirasi dari website iPhone 5s dan iPhone 5cnya Apple, dimana pada website tesebut setiap kita melakukan scroll maka halaman akan berpindah halaman dengan mendeteksi mouse ketika melakukan scroll. Dan efek itulah yang akan coba kita buat.

HTML

Kita mulai dengan membuat struktur HTML untuk layout website yang akan dibuat
1<header>
2        <img src="img/twd-logo-mini.png" alt="logo twd mini">
3        <h1><a href="http://www.tutorial-webdesign.com">Tutorial-WebDesign<small>.com</small></a></h1>
4</header>
5<div class="main">
6         
7        <section class="page one">
8                <div class="page-container">
9                        <h2>Tutorial</h2>
10                        <p>TWD fokus pada untuk terus memberikan tutorial yang bermanfaat untuk pembaca setia tutorial-webdesign.com</p>
11                        <p><small><a href="http://www.tutorial-webdesign.com/membuat-landing-page-bergaya-flat-design">&laquo; back to tutorial</a> | <a href="index2.html">Demo 2 Bounce Effect</a></small></p>
12                </div>
13        </section>
14         
15        <section class="page two">
16                <div class="page-container">
17                        <h2>Web</h2>
18                        <p>Konten di website tutorial-webdesign.com sebagian besar adalah hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan website</p>
19                </div>
20        </section>
21         
22        <section class="page three">
23                <div class="page-container">
24                        <h2>Design<small> &bull; Indonesia</small></h2>
25                        <p>Dunia desain juga menjadi bidang yang banyak dibawas di tutorial-webdesign.com, bukan hanya desain web, namun juga hal-hal lain yang berhubungan dengan dunia desain grafis</p>
26                        <p>Untuk itu kami mengundang anda yang bergerak di dunia web design & development ataupun dunia desain grafis untuk ikut menyumbangkan ilmu di tutorial-webdesign.com dengan menjadi penulis.</p>
27                </div>
28        </section>
29 
30</div>
Kalau kita lihat tidak ada yang spesial dari markup tersebut, disitu kita hanya membuat header dan tiga buat section yang nanti akan berfungsi sebagai halaman, jadi ada 3 halaman.
Header website
Pada bagian head dan /head kita sisipkan Jquery (javascript framework),OnePageScroll.js(jquery plugin), dan font Righteous & Voltaire yang kita embed dari Google Web Font

Javascipt(Jquery)

karena kita menggunakan jquery one page scroll sebagai plugin untuk memudahkan kita membuat efek layout berubah perhalaman ketika dilakukan scroll. Maka pada bagian akhir kode html kita sisipkan kode berikut ini
1$(&quot;.main&quot;).onepage_scroll({
2    sectionContainer: &quot;section&quot;
3});
Disitu terlihat jelas kalau kita menentukan tag section yang ada di class .main yang akan dijadikan halaman-halaman websitenya.
selain opsi sectionContainer, masih ada opsi lain seperti:
easing untuk menentukan efek slidenya,
animationTime untuk waktu animasinya,
pagination untuk menampilkan nomor halaman atau tidak
Opsi-opsi lainnya bisa dilihat secara lengkap di halaman github OnePageScroll.js

CSS

Agar tampilan halaman terlihat rapih, kita percantik dengan CSS, disini sengaja kita buat tiga buah section agar mudah untuk anda rubah-rubah sesuai kebutuhan setiap halamannya.
1/* Header */
2header{
3    background#5b264e;
4    padding10px 20px;
5    margin-bottom0;
6    positionrelative;
7    z-index10;
8    overflowhidden;
9}
10header a{
11    color#dddddd;
12    text-decorationnone;
13}
14header img{
15    floatleft;
16}
17header h1{
18    margin-top:20px;
19    margin-left:80px;
20    font-family'Righteous'cursive;
21}
22 
23/* Content */
24 
25.page{
26    backgroundurl(../img/twd-logo.png) right top no-repeat;
27}
28.one{
29    background-color#ae6c66;
30}
31    .one .page-container{
32        positionabsolute;
33        bottom100px;
34        margin-left-400px;
35        left50%;
36        margin-bottom150px;
37        max-width650px;
38    }
39        .one .page-container h2{
40            font-size4em;
41        }
42        .one .page-container p{
43            padding20px 0;
44            line-height1.5em;
45        }
46 
47.two{
48    background-color#b69877;
49}
50    .two .page-container{
51        positionabsolute;
52        bottom100px;
53        margin-left-400px;
54        left50%;
55        margin-bottom150px;
56        max-width650px;
57    }
58        .two .page-container h2{
59            font-size4em;
60        }
61        .two .page-container p{
62            padding20px 0;
63            line-height1.5em;
64        }
65 
66.three{
67    background-color#036564;
68}
69    .three .page-container{
70        positionabsolute;
71        bottom0px;
72        margin-left-400px;
73        left50%;
74        margin-bottom150px;
75        max-width650px;
76    }
77        .three .page-container h2{
78            font-size4em;
79        }
80        .three .page-container p{
81            padding20px 0;
82            line-height1.5em;
83        }
Demo & Download Script
Jika masih bingung bagaimana menerapkannya, silahkan lihat demo berikut, dan download kode untuk melihat script lebih lengkap.
DEMO 1 | DEMO 2 (Bounce Effect) | DOWNLOAD
Sekian
Oke sekian tutorial kali ini, Salam Web Design Indonesia